Kamis, Januari 29, 2009

Intense...Disturbing...Beautiful


Pintu Terlarang
Director : Joko Anwar
Casts : Fachri Albar, Marsha Timothy, Ario Bayu

Sinopsis :
Hidup seorang pematung yang sukses bernama Gambir (Fachri Albar) mulai berantakan setelah dia mulai menerima pesan-pesan misterius dari seseorang yang meminta pertolongannya. Dari sebuah tayangan TV illegal yang menempatkan kamera tersembunyi di rumah-rumah orang, dia mengetahui bahwa yang mencoba menghubunginya adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang disekap dan disiksa oleh dua orang misterius. Saat Gambir berusaha untuk mencari tahu di mana anak itu, dia curiga kalau istrinya yang bernama Talyda (Marsha Timothy) mungkin ada hubungannya dengan misteri yang sedang dia coba pecahkan. Tak lama kemudian, Gambir harus memilih, apakah menyelamatkan anak kecil itu atau kehilangan semua milik dan hidupnya. Apapun pilihannya, kengerian dan bencana yang berdarah-darah menanti di ujung pencariannya.

My Comments:
Hype yang berlebihan dan kadang suka kepikiran terlalu 'over the top' dibayar lunas saat pertama kali nonton filmnya. Termasuk sedikit maksa akhirnya gw berhasil membujuk teman2 nonton film ini saat pertama kali midnite screening sebelum turun regular minggu depannya.

Terus terang dibanding Kala (film Joko Anwar sebelumnya), gw lebih bisa menikmati PinTer. Scriptnya lebih matang, alurnya lebih terjaga...minimal nggak ada adegan 'super-lebay' ala Xena the Warrior Princess yg dilakukan Fahrani di Kala hehehe. Sepanjang film kita terus dibuat menebak2 akhir cerita, dan pada saat ending barulah twist itu begitu menohok, menggugah dan membuat kita memutar otak, merangkai puzzle yang sebelumnya berantakan tapi ketika sudah didapat 'big picture'-nya betapa kita akan terkagum2 dibuatnya.

Setting film nggak usah ditanya...mantap,keren khas Joko Anwar. Scoring, seperti bisa diduga, gila...ngeblend abis...favorite gw tetap sih scene Gambir mengejar 'anak kecil' dengan bunyi2an sungguh intense, bikin merinding sekaligus excited. Nilai paling kuat di film ini adalah klimaks yang begitu menggetarkan, sekaligus begitu apik...scene berdarah-darah yang bakal diingat terus sampai keluar dari bioskop. Akting rata2 pemain lancar...mulus...sama sekali nggak ada komplain buat gw. Fachri upgrade, begitu juga Marsha, emosinya dapet...cantik sekaligus misterius.

Sampai saat nulis di sini, total sudah 3x ditonton filmnya, dan terus terang gw sama sekali nggak ngerasa rugi, tetap berasa seru nontonnya, seseru diskusi di forum2 yang terus berkembang mengenai ending,twist dan hal2 yang ribet lainnya. Buat gw segala kemungkinan,versi cerita sudah tidak penting lagi...filmnya menjadi terlalu personal buat gw, bahkan mungkin gw akan jadi orang paling keras kepala mempertahankan 'alur' yang ada dipikiran dan mau gw :)

Verdict
Thriller yang rapi...for me, one of the best Indonesian Movies, salah satu dari dua film tahun ini yang membuat gw bangga sm film indonesia, dan film yang menjadi alasan kenapa kita nggak boleh patah arang dgn industri perfilman skrg...8.5/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar