Sabtu, Februari 07, 2009

Duo Leo-Kate...Penyelamat Revolutionary Road


Revolutionary Road
Director : Sam Mendes
Casts : Leonardo DiCaprio, Kate Winslet

Sinopsis
It's 1955. Frank and April Wheeler, in the seventh year of their marriage, have fallen into a life that appears to most as being perfect. They live in the Connecticut suburbs with two young children. Frank commutes to New York City where he works in an office job while April stays at home as a housewife. But they're not happy. April has forgone her dream of becoming an actress, and Frank hates his job - one where he places little effort - although he has never figured out what his passion in life is. One day, April suggests that they move to Paris - a city where Frank visited during the war and loved, but where April has never been - as a means to rejuvenate their life. April's plan: she would be the breadwinner, getting a lucrative secretarial job for one of the major international organizations, while Frank would have free time to find himself and whatever his passion. Initially skeptical, Frank ultimately agrees to April's plan. When circumstances change around the Wheelers, April decides she will do whatever she has to to get herself out of her unhappy existence.

My Comments
Lihat nama Sam Mendes, Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet adalah magnet film ini. Amat disayangkan ekspektasi gw yang berlebihan ternyata tidak terbayar, kinda boring for me. Filmnya dapat dikatakan problematic drama yang agak2 predictable tanpa elemen tertentu yang membuat film ini menjadi memorable. Ibarat mobil, film ini terus berada di gigi satu hingga ending. Amat disayangkan.

Film ini diselamatkan oleh akting duo Leo-Kate yang semakin matang. Terus terang sepanjang film gw terus menanti konfrontasi antara Frank-April yang begitu hidup dan emosional, dua2nya benar2 dalam top performance.

Verdict
Interesting but below my expectation...a solid performance but not a solid plot line...7/10

Sepuluh...Film yang Berusaha Punya Hati


Sepuluh
Director : Henry Riady
Casts : Rachel Maryam, Ari Wibowo

Sinopsis
Kisah perjuangan hidup seorang ibu bernama Yanti (diperankan oleh Rachel Maryam) dalam mencari anaknya yang hilang, seorang ayah bernama Thomas (diperankan oleh Ari Wibowo) yang ingin menjalin kembali hubungan yang erat dengan putranya, serta seorang anak jalanan bernama Mongki bersama kawan-kawannya yang harus menghadapi kekerasan dan ketidakadilan kehidupan anak jalanan dan dunia hitam. Ketiganya akhirnya dipertemukan kembali setelah sekian tahun berpisah, meskipun itu terjadi ditengah perjuangan mereka menghadapi problema hidup masing-masing

My Comments
Mungkin sebagian orang akan berbinar-binar membaca story line film ini, seperti gw, yang sudah mulai muak dengan film indo kebanyakan. Dalam bayangan gw, mungkin film ini akan punya 'hati' dan memberikan banyak pelajaran.

Saat film mulai rolling...saat narasi antara Yanti dan kakaknya yang terbata-bata dikombinasikan dengan scene2 patah2, hal yang muncul di pikiran gw 'I love it'. Sayangnya harapan gw tinggal jadi harapan ketika akhirnya film ini ngalir ibarat mobil yang berada diatas bukit meluncur jatuh ke jurang. Klise, klise dan klise. Dialog2 yang seharusnya bisa menyentuh menjadi basi, garing dan sama sekali nggak bisa connect dengan penontonnya. Puncak kehancuran film ini adalah pada klimaks yang katro abis, termasuk adegan dialog super-nggak-penting antara Thomas dan temannya yang polisi itu pada saat adegan penting, dialog2 yang sungguh membuat mood menonton hilang seketika.

Dari sisi akting, mungkin bisa dikatakan penampilan terburuk Rachel Maryam, on-off-on-off...nggak greget, di banyak scene air matanya sungguh tidak keluar membuat adegannya lewat gitu aja. Ari Wibowo...ya gitu deh...porsi scenenya juga tidak terlalu banyak kok. Menonton film ini berasa cape...bahkan lebih dari sepuluh kali kita akan melihat jam menanti kapan usai filmnya. Yang sedikit menolong film ini, mungkin ost-nya dan tata artistik 'mahal' punya dah...ya hanya itu.

Verdict
Sorry to say, nggak semua film yang dengan tema membumi seperti ini bisa langsung masuk kategori bagus...tema ok, cast ok...sayang eksekusi cuma sekelas sinetron...4/10

Jumat, Februari 06, 2009

Woww...Slumdog Millionaire, Invansi Bollywood ke Hollywood


Slumdog Millionaire
Director : Danny Boyle
Casts : Dev Pattel, Anil Kapoor

Sinopsis
Jamal Malik, an 18 year-old orphan from the slums of Mumbai, is just one question away from winning a staggering 20 million rupees on India's "Who Wants To Be A Millionaire?" But when the show breaks for the night, a police inspector arrests him on suspicion of cheating; how could a street kid know so much? Desperate to prove his innocence, Jamal tells his life story in the slum where he grew up, of adventures on the road, of vicious encounters with local gangs, and of Latika, the girl he's loved and lost. Each chapter of his story reveals how he learned the answers to the show's seemingly impossible quizzes. But one question remains a mystery: what is this young man with no apparent desire for riches really doing on the game show? When Jamal returns to answer the final question, the inspector and sixty million viewers are about to find out.

My Comments
Pertama kali tau film ini jadi best picture di Golden Globe kemarin, terus terang gw terkejut. Prediksi pertama adalah The Curious Case of Benjamin Button bakal jadi raja di tahun ini, dan ternyata prediksi gw meleset oleh karena film yang 'sederhana' ini. Ini adalah contoh film yang sederhana tapi ditopang oleh semua unsur yang hampir sempurna. Dibanding Benjamin Button yang pamer special effect tapi agak2 kedodoran di tengah2 film, Slumdog Millionare kuat di sisi cerita, editing yang mulus, sinematografi yang indah dan tentu saja scoring yang mantap...ehh wait...itu hampir seluruh unsur dari sebuah film...it's very tasteful in every aspects:)

Seluruh cast jelas sama sekali tidak gw kenal, tapi akting mrk sungguh fresh, menyegarkan dan impresif. Sinematografi yang memotret sisi kumuh India tapi keliatan indah pada saat dituangkan ke layar lebar. Scoring ikut memperkuat, sentuhan India yang tidak dihilangkan oleh Mr. Boyle, begitu nge-blend dengan scene2 yang ada. Plot line yang flash back ditopang dengan editing yang mantap, sama sekali tidak membosankan. Genre Slumdog Millionaire mungkin termasuk drama-romantic, tapi sepanjang film kita akan dibuat terharu, tegang, sekaligus tertawa.

Verdict
Salah satu teman bilang 'this movie is set to be this year's Juno'...salah bro...film ini akan jadi yang terbaik...a must see movie this year...9/10

Kamis, Februari 05, 2009

Upcoming....

Upcoming...
- Sepuluh
- Revolutionary Road
- The Reader
- Slumdog Millionaire
- Under the Tree
- Frost/Nixon

Senin, Februari 02, 2009

Setiap Orang Bisa Buat Kesalahan...


Asmara Dua Diana
Director : Awi Suryadi
Casts : Jamie Aditya, Luna Maya, Aura Kasih

Sinopsis
Asmara (Jamie Aditya) adalah pria yang paling beruntung. Ia menikah dengan Diana Wulandari (Luna Maya) yang selain cantik,juga merupakan anak tunggal seorang pengusaha travel kaya di Jakarta. Ia diserahi perusahaan oleh mertuanya. Warisan pun terbentang di depan mata. Kesialannya hanya satu: ia mempunyai masalah dengan kesetiaan. Asmara yang memang dasarnya pria supel dan baik, mudah menarik hati wanita. Hingga kali ia bertemu dengan Diana Dwiyana (Aura Kasih) yang seksi dan mempesona. Setelah berkencan berkali kali, Diana Dwiyana mengaku hamil. Ia meminta Asmara bertanggung jawab. Ia ternyata adik seorang kolonel yang tega berbuat kasar terhadap orang yang mengganggu keluarganya. Ternyata Diana Wulandari juga hamil. Keluarganya menyambut suka cita. Sebagai hadiah, Asmara dibuatkan perusahaan baru. Diana Dwiyana, tidak sabar menunggu, Ia mengancam Asmara akan memberitahu istrinya bahwa Asmara berselingkuh dengannya. Asmara yang panik dan takut segera menyewa jasa Bakri, seorang pembunuh bayaran untuk meng'hilang'kan Diana Dwiyana

My Comments
Satu kata gw buat film ini...'Ancurrr'.

Perbandingan antara Claudia/Jasmine, garapan Awi sebelumnya, dengan film ini, jauhh banget. Dialog-dialog yang fresh sekaligus menggelitik nggak gw temukan di film ini. Formulanya kembali ke film komedi-porno kebanyakan. Singkat kata, komedi yang nggak orisinil, garing, dan sooo last year.

Dr sisi akting, Jamie begitu2 aja, tetaplah jadi Jamie disetiap film dia, lucu tapi lama2 membosankan aja. Luna flat,cantik tapi karakternya nggak banget,nyaris tanpa emosi nontonnya. Debut Aura Kasih cuma sekelas bintang sinetron, sayang banget, dan 'nilai jual' film sama sekali tidak menjual setelah dibabat habis sm Bu Titie Said and the gank.

Boring to the death, humor2 jayus lebay nggak dapet buat gw. 20 menit sebelum kelar, ibarat mau cepat2 bungkus, berantakan. Yep, setiap orang bisa buat kesalahan, mudah2an ini cuma sekali terjadi buat Awi ataupun Salman Aristo

Verdict
Cuma sekelas film komedi-porno belakangan...cape deh...3/10

Benjamin Button...A Extraordinary Life...Lovely Movie


The Curious Case of Benjamin Button
Director : David Fincher
Casts : Brad Pitt, Cate Blanchett


Sinopsis

On the day that Hurricane Katrina hits New Orleans, elderly Daisy Williams nee Fuller is on her deathbed in a New Orleans hospital. At her side is her adult daughter, Caroline. Daisy asks Caroline to read to her aloud the diary of Daisy's lifelong friend, Benjamin Button. Benjamin's diary recounts his entire extraordinary life, the primary unusual aspect of which was his aging backwards, being born an old man who was diagnosed with several aged diseases at birth and thus given little chance of survival, but who does survive and gets younger with time. Abandoned by his biological father, Thomas Button, after Benjamin's biological mother died in childbirth, Benjamin was raised by Queenie, a black woman and caregiver at a seniors home. Daisy's grandmother was a resident at that home, which is where she first met Benjamin. Although separated through the years, Daisy and Benjamin remain in contact throughout their lives, reconnecting in their forties when in age they finally match up.

My Comments
Gw mungkin bukan tipe kritikus yang mencari-cari kesalahan sepanjang film, gw lebih kearah datang ke bioskop buat menghibur diri. Di hampir semua sisi, TCCBB dapat dikatakan mulus, gw lumayan bisa menikmati alurnya. Ide cerita yang orisinal, touching,special-effect yang nyaris sempurna.

Durasi film yang panjang hampir nggak ada celah, walaupun di tengah2 berasa agak dragging, seandainya Mr. Fincher mau kompromi sedikit mungkin hasilnya lebih padat, buat gw. Brad Pitt nggak kasih effort yang berlebihan, karakternya memang seperti itu, sepanjang film gw nggak ketemu satupun highlight akting dia yang membuat gw merinding. Banyak scene dan quote atau dialog yang bagus banget, dan filmnya lebih diperkuat saat menjelang ending yang ditutup dengan mengharukan.

Verdict
Bukan film terbaik Mr. Fincher...tapi jelas dia dapet materi film yang bagus,emosional tapi nggak lebay...8.5/10

Kamis, Januari 29, 2009

Intense...Disturbing...Beautiful


Pintu Terlarang
Director : Joko Anwar
Casts : Fachri Albar, Marsha Timothy, Ario Bayu

Sinopsis :
Hidup seorang pematung yang sukses bernama Gambir (Fachri Albar) mulai berantakan setelah dia mulai menerima pesan-pesan misterius dari seseorang yang meminta pertolongannya. Dari sebuah tayangan TV illegal yang menempatkan kamera tersembunyi di rumah-rumah orang, dia mengetahui bahwa yang mencoba menghubunginya adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang disekap dan disiksa oleh dua orang misterius. Saat Gambir berusaha untuk mencari tahu di mana anak itu, dia curiga kalau istrinya yang bernama Talyda (Marsha Timothy) mungkin ada hubungannya dengan misteri yang sedang dia coba pecahkan. Tak lama kemudian, Gambir harus memilih, apakah menyelamatkan anak kecil itu atau kehilangan semua milik dan hidupnya. Apapun pilihannya, kengerian dan bencana yang berdarah-darah menanti di ujung pencariannya.

My Comments:
Hype yang berlebihan dan kadang suka kepikiran terlalu 'over the top' dibayar lunas saat pertama kali nonton filmnya. Termasuk sedikit maksa akhirnya gw berhasil membujuk teman2 nonton film ini saat pertama kali midnite screening sebelum turun regular minggu depannya.

Terus terang dibanding Kala (film Joko Anwar sebelumnya), gw lebih bisa menikmati PinTer. Scriptnya lebih matang, alurnya lebih terjaga...minimal nggak ada adegan 'super-lebay' ala Xena the Warrior Princess yg dilakukan Fahrani di Kala hehehe. Sepanjang film kita terus dibuat menebak2 akhir cerita, dan pada saat ending barulah twist itu begitu menohok, menggugah dan membuat kita memutar otak, merangkai puzzle yang sebelumnya berantakan tapi ketika sudah didapat 'big picture'-nya betapa kita akan terkagum2 dibuatnya.

Setting film nggak usah ditanya...mantap,keren khas Joko Anwar. Scoring, seperti bisa diduga, gila...ngeblend abis...favorite gw tetap sih scene Gambir mengejar 'anak kecil' dengan bunyi2an sungguh intense, bikin merinding sekaligus excited. Nilai paling kuat di film ini adalah klimaks yang begitu menggetarkan, sekaligus begitu apik...scene berdarah-darah yang bakal diingat terus sampai keluar dari bioskop. Akting rata2 pemain lancar...mulus...sama sekali nggak ada komplain buat gw. Fachri upgrade, begitu juga Marsha, emosinya dapet...cantik sekaligus misterius.

Sampai saat nulis di sini, total sudah 3x ditonton filmnya, dan terus terang gw sama sekali nggak ngerasa rugi, tetap berasa seru nontonnya, seseru diskusi di forum2 yang terus berkembang mengenai ending,twist dan hal2 yang ribet lainnya. Buat gw segala kemungkinan,versi cerita sudah tidak penting lagi...filmnya menjadi terlalu personal buat gw, bahkan mungkin gw akan jadi orang paling keras kepala mempertahankan 'alur' yang ada dipikiran dan mau gw :)

Verdict
Thriller yang rapi...for me, one of the best Indonesian Movies, salah satu dari dua film tahun ini yang membuat gw bangga sm film indonesia, dan film yang menjadi alasan kenapa kita nggak boleh patah arang dgn industri perfilman skrg...8.5/10

A Life Less Ordinary

“Take the first step in faith. You don’t have to see the whole staircase, just take the first step” - Martin Luther King Jr. 1929-1968